Sesampainya di kampus, Desi dihantui oleh emosi yang membuncah. Hatinya terasa tercabik-cabik, seperti seluruh dunianya hancur berantakan setelah mengetahui pengkhianatan Angel—orang yang sudah dianggapnya seperti adik sendiri—yang ternyata menjalin hubungan dengan suaminya. Dengan langkah cepat, Desi menyusuri setiap sudut kampus, bertanya kepada siapa pun yang ia temui tentang keberadaan Angel. Rasa sakit dan amarah mendominasi dirinya, seperti gelombang yang tak terbendung lagi. Di taman kampus, pandangannya akhirnya menangkap sosok Angel yang sedang duduk bersama teman-temannya. Desi langsung mendekat, tak bisa lagi menahan amarahnya. “Jadi di sini kamu, hah?! Dasar wanita jalang, pelakor murahan!” teriak Desi lantang, suaranya menggema di seluruh taman. Wajahnya memerah, matanya men