BAB 42

1631 Kata

Setelah menggerebek apartemen Angel dan Alex tanpa menemukan bukti yang jelas, Desi kembali ke rumah dengan perasaan hancur dan amarah yang membara. Setibanya di kamar, ia langsung melemparkan semua peralatan riasnya dari meja. Pecahan kaca, botol-botol, dan pernak-pernik riasnya berserakan di lantai. “Aaaargh! Sial!” teriaknya meluapkan amarah, tanpa peduli siapa pun yang mungkin mendengarnya. Suara gaduh itu terdengar hingga dapur, membuat Bi Ina yang sedang mencuci piring menoleh kaget ke arah suara. “Astaga, Mbok Ijah, itu suara apaan, ya?” Mbok Ijah, yang tengah mengaduk masakan, tampak bingung. “Sepertinya dari kamar Bu Desi,” bisiknya khawatir. “Mungkin lagi ada masalah sama Pak Alex?” Mereka berdua meninggalkan dapur dan berjalan perlahan menuju kamar Desi. Begitu sampai di

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN