Pagi pun tiba.. begitu sampai di rumah usai shift panjang di rumah sakit, Desi langsung mencari Alex. Namun, pria itu masih berada di kamar mandi. Desi berdiri di samping ranjang, mengatur napas yang tersengal-sengal, menahan segala kemarahan dan kekecewaan yang memuncak. “Ya, Tuhan…” ia bergumam pelan, mencoba mengendalikan diri agar emosinya tak meledak pada saat itu juga. Tangannya mengepal erat, matanya menatap tajam ke arah pintu kamar mandi yang tertutup rapat. Saat sedang menunggu, tiba-tiba ponsel Desi berdering. Ting! Pesan masuk, dan di sana ada foto—Angel dan Alex terlihat berpegangan tangan mesra di pinggir jalan, lengkap dengan keterangan lokasi. Desi menatap foto itu dengan mata terbelalak, tangan gemetar. “A-apa-apaan ini? J-jadi selama ini benar dugaanku?” gumam Desi,