Setelah beberapa jam tertidur karena rasa lelah sehabis bertempur di atas ranjang dengan Angel, kini Alex pun terlihat terusik dari tidurnya. “Eummm...” “Jam berapa ini, ya?” suaranya serak, khas orang yang baru bangun tidur. Sambil setengah terpejam, ia meraih jam di atas meja di samping tempat tidur. Waktu menunjukkan pukul 08.00 malam. Ketika matanya mulai terbuka, pandangannya langsung menuju sisi ranjang tempat Angel terbaring. Namun, sisi itu kosong. “A-angel? Ke mana, ya?” Alex bergumam pelan, masih dengan tatapan mata yang sayu, namun seketika diliputi rasa penasaran. Ia pun segera bangkit dari tempat tidur, menyibak selimut yang menyelimuti tubuhnya, dan melangkah keluar untuk mencari kekasihnya. Sesampainya di ambang pintu dapur, senyum tersungging di bibirnya. Di sana, Ang