“Mencintaimu serasa bermimpi dengan mata terbuka.” Angin bermulut besar. Dia mengadukan hubunganku pada ayah dan ibu, membuat mereka tersedak karena mendengar betapa seriusnya aku dengan Anestesi. Sebelumnya, aku tidak pernah menjalin hubungan lebih dari satu bulan, sehingga mereka mengira aku hanyalah lelaki playboy yang tidak pernah ingin berurusan dengan perempuan dalam hubungan yang serius. Namun, kehadiran Anestesi telah mengubah segalanya. Cewek telah membuatku merasakan indahnya cinta, arti kesetiaan dan berhenti mengiyakan setiap cewek yang datang. “Ingat, jangan sampai memperngaruhi nilaimu, But.” Ayah menasehati. Aku mengangguk mengiyakan. Kami sedang menonton televisi bersama di ruang keluarga. Awalnya, kami hanya berbincang santai—sampai A

