BAB 10

974 Kata

AKU harus kuliah, karena aku merasa terlalu lama meninggalkan kewajibanku sebagai mahasiswa. Bian masih terluka, tapi ia memaksa mengantar-jemputku setiap harinya. Aku sebenarnya tidak tega, toh aku tak akan kenapa-kenapa hanya karena kuliah. Namun saat tatapan tajamnya ia berikan padaku, aku hanya bisa mendesah dan menganggukkan kepala. "Kau tak perlu menjemputku nanti. Aku akan pulang sendiri." "Naik apa?" tanya Bian singkat. "Kereta api. Tenanglah, aku terbiasa menaiki benda itu sejak masih SMA dulu." "Bukannya kau punya sopir?" Aku menggeleng. "Dulu tidak, tapi aku punya sepuluh pengawal yang setia mengikutiku ke mana pun aku pergi." Bian mendengkus. "Kalau begitu, tak ada alasan bagiku mengizinkanmu naik kereta untuk pulang nanti. Hubungi aku, dan aku akan sampai ke hadapanmu se

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN