Kehangatan Malam Diapartemen.

1632 Kata

Apartemen Romeo tetap seperti dulu, seolah waktu berhenti di dalam ruang itu. Meja, kursi, bahkan bunga-bunga yang pernah Maudy rawat dengan penuh cinta masih berada di tempat yang sama. Aroma samar dari wewangian bunga yang mulai layu menyelimuti udara, membawa kembali kenangan-kenangan yang selama ini ia coba lupakan. "Aku nggak pernah mengganti apa pun," bisik Romeo dari belakang, lengannya melingkari pinggang Maudy dengan erat. Suaranya lembut, seperti seseorang yang berbicara kepada harta paling berharganya. "Aku tahu bahwa kamu akan kembali, sayang." Pelukan itu, kata-kata itu, membuat Maudy membeku. Ia tidak tahu bagaimana harus merespons. Setiap langkah yang ia ambil, setiap kata yang ia ucapkan, kini tampaknya seperti memutar kembali roda takdir yang telah ia coba hentikan. Di

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN