Rencana Hebat Romeo.

1768 Kata

"Romeo!" Maudy mendorong tubuh Romeo dengan kekuatan yang tersisa, napasnya memburu dan dadanya naik-turun. "Anda benar-benar gila!" serunya dengan nada penuh amarah dan keputusasaan. Ketika Romeo hanya menatapnya dengan tatapan intens, Maudy mengambil langkah drastis—mengangkat hak sepatunya dan menginjak kaki pria itu sekuat tenaga. Romeo mengerang pelan, namun tidak bergerak untuk menahan Maudy saat gadis itu berlari keluar dari ruangan. Langkahnya terburu-buru, sepatu haknya berdentang keras di lantai marmer, seolah menggema ke seluruh penjuru Syadiran. Jantungnya masih berdebar kencang, entah karena adrenalin, amarah, atau ketakutan yang mendalam. "Ini kesialan," gumamnya pelan sambil mencoba menenangkan napas. Tapi sebelum ia bisa melangkah keluar dari gedung itu, sosok yang

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN