“Cari tahu siapa yang mencelakai Ester, dan siapa yang menusuk Vasko.” Suara Romeo bergema seperti perintah dari langit yang penuh petir, membawa beban yang tak terlihat namun terasa berat. Ia menyampaikan kata-kata itu pada Tedy, dengan nada yang tak bisa ditolak. Di ruangan yang senyap, lelaki itu menggenggam erat tangan Maudy, seperti seorang pelaut yang bertahan pada sauh saat badai melanda. Tangannya tak rela melepaskan, seolah takut gadis itu akan menghilang di balik gelombang ketidakpastian. "Baik, Tuan," jawab Tedy dengan nada yang penuh hormat, membungkuk sedikit sebelum meninggalkan ruangan. Maudy tetap diam, wajahnya yang tegang berbicara lebih banyak daripada kata-kata. Kecemasan menyelimuti ekspresinya, seperti kabut yang menutup pemandangan indah. Ia tak bisa menghilang