"Vasko..." Suara Maudy terdengar lemah, hampir hilang di antara napasnya yang terengah. Ia memandang laki-laki itu dengan tatapan yang penuh beban, seperti ada sesuatu yang sangat besar yang ingin ia ungkapkan, namun sulit untuk keluar dari mulutnya. "Jangan mengelak, Maudy. Aku tahu." Vasko menyahut dengan nada yang lebih tegas, suaranya bergetar dengan emosi yang tak bisa disembunyikan. Ia menatap Maudy dengan tajam, seolah ingin menembus segala rahasia yang bersembunyi di balik matanya. Maudy menghela napas dalam-dalam, tubuhnya terasa lelah, seolah-olah segala yang ia pendam selama ini sudah terlalu berat untuk ditanggung sendirian. Rupanya, laki-laki ini lebih peka daripada yang ia kira. Vasko selalu bisa membaca ekspresinya, melihat setiap goyahnya hati Maudy. Tanpa bisa mengelak,