Dilema Romeo.

1756 Kata

"Romeo!" Suara nyaring itu memecah keheningan malam. Erina mendekat dengan langkah penuh percaya diri, lalu tiba-tiba memeluk Romeo dengan erat, seolah dunia di sekitarnya tak ada. Maudy, yang masih berada di sisi Romeo, segera melangkah mundur, menjauhkan dirinya. Tangannya secara naluriah memegang perutnya—masih terlihat ramping, namun menyimpan rahasia besar yang belum siap ia ungkapkan. "Aku sangat merindukanmu!" seru Erina, suaranya dipenuhi dengan emosi yang terkesan tulus, namun di mata Maudy, itu terasa seperti akting di panggung sandiwara. Romeo tampak menegang, seperti terjebak dalam situasi yang tak ia inginkan. Sementara itu, Maudy memilih untuk segera pergi. Ia tidak ingin menjadi saksi drama lama yang tiba-tiba menyeretnya ke dalam pusarannya. Hatinya terasa panas, t

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN