"Ada apa, Bu?" tanya Romeo dengan suara yang setenang angin senja, meski dadanya berdebar seperti ombak yang terus menghantam karang. Tangannya tetap erat mendekap Maudy, seakan gadis itu adalah poros dunia yang tak mungkin ia lepaskan. Kehangatan tubuh Maudy mengalir padanya, menenangkan segenap gejolak yang membadai di benaknya. Suara di seberang telepon terdengar dingin, menusuk seperti hujan di tengah musim kemarau. "Kamu di mana? Ibu dengar kalau pihak Kleo menarik investasinya dari Syadiran. Ibu juga mendengar gosip busuk tentang kamu dan sekretaris itu. Romeo, bagaimana mungkin ini bisa terjadi?" Nada suara ibunya tak menyisakan ruang untuk pembelaan, hanya tuduhan dan kekecewaan yang menggema. Romeo menghela napas panjang, napas yang berat seperti membawa beban dunia. Namun, da