5. Ditolak Philips Yang Kedua kalinya.

1212 Kata

Di bawah gemerlap lampu malam, suasana memanas dengan kehadiran Philips yang begitu karismatik. Ia baru saja selesai memutar stik golf dengan anggun, meninggalkan Malika dalam kebisuan yang seolah menyisakan sejuta pertanyaan. Di sisi lain, Rangga berdiri di kejauhan, rahangnya mengeras, matanya menyala seperti api yang membakar amarah. Kedua tangannya mengepal begitu erat hingga buku-buku jarinya memutih. Malika, yang masih sibuk dengan pikirannya sendiri, tak sadar menjadi pusat kekacauan di hati pria yang pernah memujanya. Ketika Mirna bertanya tentang obrolannya dengan Philips, Malika hanya menggeleng pelan, sorot matanya redup. “Sabar, Lika,” Mirna mencoba menenangkannya. “Mungkin belum waktunya. Ayahmu pasti akan membuka diri suatu saat.” Namun, ucapan itu hanya disambut anggukan

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN