Sore ini, Dewa, Dimas, Sari, dan Ria sudah berada di lobi rumah sakit. Sari memutuskan untuk mengajak Dimas. Dewa sudah terlihat tidak sabar sejak di kampus. Tangannya terus saja saling menggenggam. Sesekali nafasnya terdengar berat. "Ayo. Kamu sepertinya sudah tidak sabar bertemu kekasihmu." Dewa mengangguk dan mengehembuskan nafas. Entah kenapa dia merasa sangat gugup. Mungkin karena dia belum pernah bertemu orang tua Putri. Ya, pasti karena itu. Sari berjalan menuju resepsionis bersama Ria. "Sore, Mbak. Mau tanya kamar pasien Putriana Devi." "Sebentar. Ada di dahlia 402. Silahkan naik lift ke lantai 4." "Terima kasih, Mbak." Mereka berempat lalu memasuki lift menuju lantai 4. Saat keluar dari lift, ada sekuriti yang menjaga di lobi lantai 4. "Permisi, Mas dan Mbak. Mau berkunjun