Di ruang baca rumahnya, Rayhan mencoba membaca kembali buku Faal miliknya dulu saat masih menjadi mahasiswa. Tapi pikirannya tidak bisa diajak kompromi. Rayhan masih saja mengingat kedekatan Putri dan Dewa. Betapa mata Putri memuja Dewa sangat mengganggu Rayhan. Dewa juga sesekali mengelap bibir Putri dengan tisu. Semua itu tidak lepas dari pengamatannya. Rayhan menutup bukunya dengan kasar lalu menaruhnya kembali di rak buku. Dia kembali melanjutkan mencari buku-buku yang bisa membuat pikirannya tidak lagi fokus pada Putri. Tapi sepertinya semua sia-sia. Rayhan mendudukkan dirinya di sofa. Jumat kemarin dia sengaja tidak menghubungi Putri karena tidak bisa menjemputnya. Guntur lah yang dia hubungi. Untung saja Guntur tidak bertanya macam-macam. Jauh di lubuk hatinya, dia berharap Putr