Roy

1477 Kata
Jangan lupa tap love dan follow ya.. Pagi ini adalah hari ketiga masa orientasi. Hari ini akan diisi dengan materi dari ketua BEM universitas yang bertujuan agar para mahasiswa baru lebih mengenal tujuan dan fungsi dari badan eksekutif universitas ini. Selain materi, juga nanti akan diadakan pengenalan langsung ke gedung fakultas masing-masing. Mereka akan dikenalkan pada BEM fakultas dan struktur dosen di tingkat fakultas. Tujuannya jelas, agar para mahasiswa baru bisa mengetahui siapa saja pemimpin mereka di fakultas. Mereka juga akan diperkenalkan tata cara pengambilan subyek dan SKS, sistem pembayaran, sampai dengan pengambilan hasil indeks prestasi (IP) atau transkrip nilai dan jenis-jenis lapangan pekerjaan yang cocok dengan jurusan mereka. Dan kini Putri, Ria, dan Sari sudah berada di aula fakultas bersama yang lain. Tampak para senior dari BEM fakultas dan anggota himpunan mahasiswa jurusan sibuk mengarahkan peserta. Ada juga senior yang menata panggung, seperti mikrofon, snack, air minum, dan materi untuk pembicara. Tidak ada yang menarik selama materi ini berlangsung. Pemateri hanya berbicara tentang pengenalan fakultas. Tampak Ria mencoba berkali-kali menutup mulutnya saat menguap. Sari bahkan sudah terlelap di tempat duduknya. Waktu 90 menit serasa 90 tahun. "Tutup mulutmu, Ria. Kamu tidak takut ada kotoran cicak jatuh ke mulutmu?" tanya Putri. "Ish! Kamu ini ada-ada saja, Put. Tidak mungkin. Aku ini cantik. Cicak-cicak pasti segan padaku." Ria terkikik dengan jawabannya sendiri. Putri ternganga tidak percaya dengan apa yang didengarnya. "Dasar narsis!" sahut Putri sambil tertawa. Setelah 90 menit terlewati, sekarang waktunya para senior menjelaskan tentang apa-apa saja kegiatan kemahasiswaan di fakultas ini dan yang paling menarik perhatian peserta adalah kegiatan bakti sosial. Kegiatan ini akan diadakan beberapa minggu lagi setelah penutupan kegiatan orientasi kampus. Itu berarti sesudah proses pengisian kartu rencana studi selesai dan seluruh mahasiswa telah mendapatkan kejelasan kelas, dosen wali, dan jadwal selama semester ganjil ini. Bahkan kemungkinan besar, kegiatan bakti sosial akan diadakan di tengah-tengah pembelajaran. Pada saat serius mendengarkan penjelasan tentang bakti sosial, Putri dikejutkan oleh seseorang yang tiba-tiba berdiri di sampingnya. Kakak senior itu menyerahkan sebotol jus buah dingin dan permen. Physically, dia lumayan. Kulitnya coklat eksotis, badannya juga agak tinggi dan besar. Dan itu memberikan kesan intimidating dan segan sekaligus bagi Putri. Tiba-tiba Putri teringat artikel yang dibacanya kemarin, membayangkan jika kulit coklat itu memeluk tubuhnya. Hmm. Tapi Putri langsung mengenyahkan pikiran itu. Kenapa pikiranku begini? Ya Tuhan.... "Sepertinya dari tadi kamu belum minum. Gak haus?" tanya dia. Putri jelas bingung. Bukannya tadi waktu pergantian materi para peserta diberi sebotol air mineral dan roti? "Eengg....," Putri bergumam tidak jelas. "Sudah ambil saja. Air mineral tadi pasti tidak membuat hausmu hilang," kata senior yang berjenis kelamin laki-laki itu sedikit memaksa. "Terima kasih, Kak," kata Putri akhirnya. "Sama-sama. Aku Roy, by the way," katanya lagi sambil menjulurkan tangan. Putri menyambut tangan itu. "Putri, kak," jawab Putri. "I know. Kamu yang menang kliping kan?" tanyanya lagi. "Iya, kak" "Asli Gresik kan?" "Lho kok kakak tahu?" Putri bertanya penuh keheranan. "Tentu saja. Aku lihat datamu kemarin waktu pengumuman pemenang kliping. Sebenarnya aku saat itu juga sedang ada di panggung. Aku yang menyerahkan hadiah untuk pemenang terkeren," kata Ro sambil menatap Putri. Dia berharap Putri mengingatnya. Tapi melihat ekspresi Putri yang seperti kesusahan mengingat moment itu, membuat Roy beranggapan kalau Putri melupakannya. Dalam artian, Putri benar-benar tidak memperhatikan Roy. Memang saat itu di panggung sedang banyak personel mulai dari pemenang yang berjumlah delapan orang, MC dua orang, lalu pembawa baki hadiah, dan terakhir para senior yang menyerahkan hadiahnya. Jadi kali ini Roy memaafkan Putri. Cukup kali ini saja. Setelahnya, Roy akan berusaha agar Putri selalu mengingatnya. "By the way, Aku juga asli Gresik. Kapan-kapan kalau pulang, kita bareng ya? Pulang sendiran naik motor tidak enak, tidak punya teman ngobrol. Kalau ada teman, sepertinya seru," lanjut Roy sambil tersenyum. Putri tersenyum menanggapi perkataan Roy. Dia tidak yakin untuk menjawab iya mengingat orang tuanya yang pasti akan memberinya ceramah mengetahui kalau Putri dibonceng seorang pria. Dalam hati, Roy kegirangan karena akhirnya dia punya kesempatan berbicara dengan Putri. Meskipun dia tahu bahwa waktu dan tempatnya tidak tepat karena di tengah-tengah pemberian materi oleh ketua BEM fakultas, dia tidak peduli. Sepertinya nanti Roy akan ditegur penitia. Roy hanya berharap langkah awalnya ini akan memberikan kesan yang baik pada Putri. Dan setelah kesan baik yang didapatnya, selanjutnya boleh kan dia sedikit mengharap perhatian Putri? Setelah itu, baru Roy akan berusaha mendapatkan hatinya. Tiba-tiba datang senior perempuan menghampiri Roy dengan langkah tergesa-gesa lalu sedikit menarik tangan Roy. Roy terkejut. Dia sontak menoleh ke arah tangannya dan ketika melihat siapa yang menarik tangannya, dia langsung terlihat geram. Roy sangat ingin meneriaki gadis yang menariknya itu. Tapi mengingat tempat itu masih dipenuhi oleh junior-juniornya membuat dia menahan segala amarahnya. Tanpa pikir panjang dia langsung menarik gadis itu keluar ruangan menuju kantor BEM fakultas yang berada di belakang aula fakultas. Beberapa anggota BEM fakultas yang berada di kantor BEM yang melihat Roy datang dan menggadeng tangan Lena yang diselimuti amarah diselimuti amarah, merasakan aura yang mencekam. Satu demi satu mereka langsung berlari keluar. Setibanya di dalam ruangan, Roy langsung menghempaskan tangan lentik itu. "Apa-apaan kau, Lena?" tanya Roy penuh murka. "Kau yang apa-apaan, Roy. Kenapa? Bagaimana bisa kau menggoda cewek di depanku! Demi Tuhan!" teriak Lena tak kalah sengit. "Memangnya kenapa? Bukannya kita sudah berakhir? Kau sendiri yang bilang bahwa kita sudah berakhir." "Roy, kau salah faham. Saat itu aku beharap kau mengejarku. Aku tahu kau akan mengejarku lagi, seperti yang sudah-sudah," kata Lena melunak. "Hahaha, jangan berharap, Len. Aku sudah muak! Aku capek dengan semua tingkah konyolmu itu. Kau hanya gadis manja yang berharap semua berjalan sesuai keinginanmu. Well guess what? It doesn't work this time." (Tebak saja. Sekarang tidak akan lagi). Roy berusaha menjelaskan keadaan hatinya saat ini pada Lena yang tidak akan pernah kembali lagi padanya. Dua tahun Roy dimabuk cinta Lena. Dua tahun Roy menjadi b***k cinta Lena. Dia akan melakukan apa pun untuk menyenangkan hati Lena. "Tapi Roy aku masih ingin bersamamu. Tidak bisakah kita kembali seperti dulu?" Lena menangis, mengiba pada Roy. "Sudahlah, Lena! Semua sudah terlanjur. Kata-kata itu sudah terucap dari bibirmu. Lain kali, berhati-hatilah dengan lidahmu!" Roy berkata dengan dingin. Lena semakin menangis. Air matanya turun tanpa henti. Dengan menulikan telinganya, Roy pun keluar dari kantor BEM. Lena sebenarnya adalah mahasiswi yang cerdas. Dia enerjik dan ekspresif. Itulah yang membuat Roy awalnya tertarik pada Lena, tapi itu dulu. Tapi setelah pertengkaran demi pertengkaran, membuat Roy jenuh dengan hubungan ini. Dia merasa hubungannya dengan Lena adalah sejenis toxic relationship yang harus segera diakhiri. Sebenarnya sudah banyak teman-teman Roy yang mengingatkan akan hubungannya ini. Tapi karena Roy yang terlalu menyayangi Lena, Roy menjadi buta. Dan pertengkaran terakhir mereka terjadi satu bulan yang lalu. Saat itu, Roy dan Lena yang tergabung dalam BEM universitas sama-sama disibukkan dengan persiapan penyambutan maba dan masa orientasi kampus. Lena bertugas mengurusi konsumsi panitia dan Roy sibuk dengan persiapan acaranya. Kesibukan masing-masing membuat komunikasi mereka terhambat dan Lena marah karena itu. Dia merasa Roy mengabaikannya karena kesibukannya mengurusi awal kegiatan pekuliahan bagi para maba. Lena merasa Roy hanya melebih-lebihkan kesibukannya. Roy lupa menjemputnya ke kampus karena malamnya Roy lembur merencanakan konsep acara api unggun untuk penutupan kegiatan masa orientasi kampus. Sebelumnya Roy melupakan janjinya untuk makan siang dengan Lena karena Roy harus menemui Wakil Rektor untuk mendiskusikan hasil rapat intern BEM universitas. Dan akhirnya kata putus terlontar dari bibir Lena. Roy yang mulai jenuh dengan semua pertengkaran ini akhirnya menuruti keinginan Lena. Dia tidak akan lagi memohon dan mengemis cinta Lena. Never! Tapi naas bagi Lena yang merasa bahwa Roy akan mengejarnya lagi. Dia merasa percaya diri meninggalkan Roy di lokasi kata putus itu diucapkan. Tapi setelah berhari-hari ditunggu, Roy tidak pernah muncul. Bahkan Roy tidak pernah mengiriminya pesan sekalipun! Tentu saja itu Lena kelimpungan. Setiap kali Lena berusaha mendekat, Roy langsung pergi. Dan tadi, ketika Roy terlalu fokus pada maba cantik itu, Lena langsung saja menghampirinya dan menarik tangannya. Dan jawaban Roy baru saja membuat Lena menganga tidak percaya. Dia tidak percaya bahwa Roy akan meninggalkannya. Roy yang selalu bersikap manis padanya, Roy yang selalu mengalah, Roy yang selalu bersikap lembut, kini mencampakkannya. Bahkan Roy tadi membentaknya! Lena menangis dalam diam. Dia menyesal. Dia menyesal kenapa ia mudah sekali mengucapkan kata putus dan berakhir. Mungkin kesabaran Roy sudah habis. Sekarang apa yang harus dilakukannya? Apakah sekarang adalah saatnya bagi Lena untuk mengejar Roy? Ya Lena akan menunjukkan kalau dia masih punya banyak cinta dan sayang untuk Roy. Semoga saja masih ada sedikit tempat bagi Lena di hati Roy. Lena keluar dari ruang BEM itu. Dia baru sadar kalau Roy sudah tidak ada di sana lagi. Dia melangkah dengan berbagai ide mendekati Roy. Kalau dulu Roy yang mendekati dan selalu mengalah padanya, maka sekarang giliran Lena yang akan melakukan itu semua. Dan untuk mahasiswa baru tadi, dia akan menemuinya. Dia harus menemuinya untuk memberinya peringatan. Tanpa terasa Lena mengepalkan tangannya dan nafasnya memburu. -- Jangan lupa klik love, vote, dan berikan komentar positif. Terima kasih..
Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN