47. Pulang 2 Putri sudah dua minggu berada di rumah Rayhan. Setiap pagi, Rayhan akan menemaninya berlatih. Tidak hanya melatih kaki, tapi Putri juga memutuskan untuk melatih yang lainnya juga. Semangat Putri untuk kembali sembuh perlu diacungi jempol. “Siap, Put?” “Iya. Ayo, Mas!” Putri berdiri. Dia meninggalkan tongkatnya di samping kursi. Ya, kini dia tidak lagi menggunakan kursi roda atau egrang. Dia hanya memakai tongkat untuk membantunya berjalan. Rayhan menggandeng tangan Putri dan bersama berjalan menuju ruang fitnes. “Huuhh.” Putri menarik dan mengeluarkan nafas dalam-dalam. Seolah-olah udara di tubuhnya telah habis. “Mau istirahat dulu?” Tanya Rayhan. “Tidak usah, Mas. Kita langsung masuk saja. Anggap saja ini pemanasan.” Putri menyengir. Rayhan tertawa mendengar kata-kat