43. Keputusan Putri Suara alarm membuat Rayhan terbangun. Dia cepat-cepat mencari ponselnya dan mematikan alarm, takut Putri ikut terbangun. Sudah jam 4.30 batin Rayhan. Dia memandang Putri yang masih tertidur di ranjang pasien. Untung saja kamar VVIP ini dilengkapi cukup luas dengan satu extra bed untuk keluarga, lemari es, dapur bersih, lemari, sofa, juga satu set meja dan kursi makan. Selama beberapa minggu ini Rayhan selalu tidur di kamar inap Putri. Bahkan beberapa bajunya juga ditaruh di lemari sini. Jujur saja, beberapa minggu tidur di kamar bersama Putri, membuat hati Rayhan semakin kalang kabut. Terkadang dia bertanya-tanya apakah Dewa tahu tentang kondisi Putri? Apa dia tahu kalau Putri di Surabaya? Bagaimana perasaan Dewa jika dia tahu Putri mengalami amnesia? Semua pertanya