Mendengar ketukan pintu yang begitu mendesak membuat Vanilla yang baru saja terlelap terpaksa membuka mata. Rasa pening menjalar, Vanilla masih berusaha mengumpulkan nyawa sebelum beranjak untuk membukakan pintu. Diliriknya sekilas, William tampak pulas. "Vanilla! Kamu nggak tuli, kan? Buka pintunya cepat!" Vanilla sempat terhuyung begitu turun dari ranjang. Ia bahkan tak sempat memakai alas kaki karena di luar kamar Cinta terus menggedor sambil meneriakinya. "Ada apa, Cin? Apa nggak bisa ditunda besok? Ini sudah tengah mal ... auw!" Vanilla belum sempat menyelesaikan ucapannya saat tiba-tiba saja dengan cepat Cinta melayangkan tangan di wajahnya begitu pintu terbuka. Istri kecil William itu terjatuh di lantai. "Kamu! Ini semua gara-gara kamu Van! Gara-gara kamu Aksa jadi ninggalin