Vanilla mengembalikan gelas pada suaminya. Beberapa butir obat berhasil masuk ke dalam lambung usai menghabiskan semangkuk sup ayam yang dibawakan Cinta barusan. "Coba saya lihat." William menyentuh pipi Vanilla dengan hati-hati, mengamati dengan seksama. "Apa masih sakit?" tanyanya sembari mengusap lembut sudut bibir istrinya yang terluka akibat tamparan Martin. Vanilla mengangguk. "Kadang masih agak perih." "Pipinya juga?" "Ya efek bengkak kan memang nggak langsung sembuh." "Saya bantuin pakai salepnya." William menghenyakkan bobotnya di bibir ranjang, mengambil tube salep dan mengoleskannya dengan amat lembut di pipi Vanilla. "Bisa sampai biru begini, dia pasti kencang banget pas nampar kamu." "Kalap mungkin waktu aku berontak nggak sengaja nyakar dia." Vanilla menyahut. "S