Vanilla merasakan pipinya memanas sejalan dengan pikirannya yang mulai liar mengembara membayangkan kejadian semalam antara dirinya dan William. Membayangkan tubuhnya dikuasai William yang besarnya hampir dua kali lipat darinya, dengan tubuh sama-sama polos membuat Vanilla bergidik ngeri. Andai dia tak teringat kejadian buruk yang dilakukan Martin padanya, mungkin saja mereka telah menjadi suami istri seutuhnya. "Kenapa?" William menatap penuh selidik ketika tak sengaja melihat istrinya menggelengkan kepala. "Kenapa apanya?" Vanilla balik bertanya, tak menyadari kalau sedari tadi William terus memperhatikannya. "Itu tadi kamu senyum-senyum sendiri, terus tiba-tiba geleng-geleng kayak orang ngeri lihat sesuatu." Bibir Vanilla terbuka saking tak percayanya, ia tak menyangka William me