"Tidurlah barang satu jam, nanti begitu acaranya dimulai, Mas pasti bangunkan kamu," tutur William seraya mengusap puncak kepala istrinya. Sebulan berlalu sejak pertemuan Vanilla dengan ibu kandung Marissa waktu itu, begitu banyak persiapan yang dilakukan demi suksesnya pernikahan kedua Roy. Banyak waktu Vanilla tersita untuk membantu segala persiapannya, walaupun Roy menyerahkan acara sakral tersebut sepenuhnya pada pihak WO, tapi tak lantas membuat Vanilla angkat tangan begitu saja. Jam tidur perempuan itu menjadi berantakan, ditambah William yang masih sering bertingkah manja. Pria dengan segudang ide yang selalu membuat Vanilla menyerah tanpa penolakan terhadap apa pun yang diinginkan suaminya. "Iya, Mas. Ngantuk banget, agak pusing juga." Vanilla menyandar di d**a William. Beru