"Non, Non Vanilla mau ngapain bawa-bawa koper?" Narti tergesa menghampiri Vanilla yang tengah menyeret koper dengan berderai air mata. "Non, jangan seperti ini. Sudah malam, Non. Nggak baik pergi dari rumah dalam keadaan marah. Ayo, Non. Bibi temani ke kamar ya?" Wanita yang seumuran dengan Anita itu terus membujuk istri majikannya. "Enggak perlu, Bi. Bibi lihat sendiri kan tadi, aku ini bukan siapa-siapa di rumah ini, Bi. Aku cuma kebetulan numpang seperti tamu yang sebatas mampir." Vanilla sendiri yang mengatakan itu, tapi disaat bersamaan hatinya seperti dirajam. Sikap William tadi menunjukkan seolah-olah dia memang tak ada artinya sama sekali bagi pria itu. "Ya Tuhan, Non. Jangan bilang begitu. Tuan tadi hanya panik melihat Non Cinta terluka. Tangis Vanilla makin menjadi, memb