Vanilla menghela napas lega sepeninggal ayahnya dari sana. Susah payah dia mencari alibi demi menyembunyikan fakta kekerasan yang diterimanya dari Cinta. Tak ada yang Vanilla takutkan selain kekecewaan juga kesedihan sang ayah seandainya Roy mengetahui kebenarannya. "Jangan pernah berani kamu membohongi Papa apalagi sampai menyembunyikan sesuatu dari Papa." Kata-kata Roy sesaat sebelum kepergiannya masih segar dalam ingatan Vanilla. Dia tahu, ayahnya bukan orang bodoh. Alasan Vanilla mungkin bisa diterima Roy, tetapi tidak dengan kecurigaan lelaki itu. "Van." Lagi, untuk kesekian kalinya William hanya bisa mendesah pasrah melihat panggilannya diabaikan. Istri kecilnya memilih menyibukkan diri di dapur dengan Darti. Buru-buru William menyusul saat dilihatnya Aksa datang dari lorong ber