"Kamu nggak apa-apa, Van? Apa yang dirasa? Mananya yang sakit?"
Aksa memberondong mantan kekasihnya itu dengan banyak pertanyaan. Pelukan mereka terurai sejenak, Aksa memeriksa kondisi badan Vanilla dengan seksama.
"Martin b******n! Bisa-bisanya dia berpikir untuk melakukan hal b***t seperti ini padamu. Selain menampar, apa lagi yang dia lakukan padamu? Bilang sama aku, biar aku balas perbuatan b******n itu!" Aksa meradang melihat sudut bibir Vanilla pecah, juga bengkak di pipi gadis itu.
Ketika Aksa disibukkan memeriksa kondisi Vanilla, semua orang dibuat terpaku. William dan Roy masing-masing membatu, tak menyangka dengan kedatangan Aksa yang mendadak sehingga mereka tak sempat menahan setiap pergerakan Aksa.
Sementara itu di sudut ruangan, Cinta berdiri dengan kaca-kaca rapuh me
