Vanilla tak pernah menyangka dirinya akan mengalami hal semacam ini di kehidupannya. Ia pikir menikah, malam pertama, kehidupan berumah tangga, memiliki anak dan bahagia bisa diraihnya bersama Aksa. Setidaknya begitulah yang dia bayangkan selama ini. Namun, rupanya rangkaian mimpi indah yang pernah dirajut itu tak direstui oleh Tuhan. Semesta malah menjadikannya sebagai istri William, mimpi yang siang malam ia jaga harus kandas. Kenyataannya, Vanilla tak berjodoh dengan Aksa. 'Papa ... Om Willi.' Tangis Vanilla mulai tak terdengar meski banjir di matanya masih menderas. Ketika helai demi helai kain yang melekat di tubuh Vanilla mulai direnggut, ia masih sempat merapal do'a dalam hati sebelum kemudian kesadarannya benar-benar lenyap. "Kamu sangat cantik, Van. Aksa bodoh! Bisa-bisanya