Vanilla tampak kikuk, beberapa kali ia kedapatan mengubah posisi duduknya. Firasatnya terbukti, William mungkin masih akan menahannya di kamar seandainya Anita tak datang untuk menggedor pintu mengajak mereka makan malam. Vanilla jadi tak enak hati, bukannya membantu ibu mertua menyiapkan makan malam, dia malah sibuk menyenangkan hati suaminya. "Makan yang banyak, nggak usah diet-dietan. Mami lihat, badanmu memang dasarnya sudah kurus begitu." Anita mengambil sepotong ayam goreng dan menaruhnya di piring Vanilla, padahal makanannya baru berkurang beberapa suap. "Terima kasih, Mi. Maaf ya, tadi nggak bisa bantu Mami nyiapin makan malam." Vanilla tertunduk malu. "Kamu ini, sudah seperti sama orang lain saja. Mami ini mertuamu, sama saja seperti ibumu. Santai saja. Lagi pula Mami tau,