"Sofia. Kau masih mendengarkan ku?"tegur Thomas, dari ujung ruangan. Menatap wanita itu tegas. Sofia senyap, menekan ujung ballpoint ke buku catatan. Menimbulkan suara yang cukup berisik. "Berengsek. Kau benar-benar berengsek, Theo. Kau....!"gumam Sofia, meremas kertas yang ada di hadapannya. "SOFIA!!!"teriak Thomas, lebih kuat dari sebelumnya. Tubuh wanita itu terguncang, disadarkan Sarah. Sofia berdiri, tersentak kaget. Ia menelan ludah, mengedarkan mata ke tiap orang. Lalu menunduk malu. "M-Maaf.... Aku...." "Kau pikir aku akan menerima alasan mu?"sela Thomas tegas. Menatapnya lama. Sofia diam, tidak mengeluarkan sepatah katapun. "Aku ingin kau yang mengantar kontrak kerjasama untuk Lucia dos santos, siang ini!" "Thomas aku...." "Sebelumnya ke ruangan ku lebih dulu. Kita