Terdengar lengkingan tawa. Bergerak keruang tengah. Sayup. George menoleh, menarik napasnya lambat. Ia menelan saliva, berdiri dari tempatnya. Menunggu suara itu hadir. "Lucia!" panggilnya serak. Wanita itu diam. Melepas pautan dari sisi Matteo. Senyum di wajah mungil nya memudar. Berubah ekspresif. Marah. "Aku, sebenarnya tidak berharap kau masih bisa memanggil namaku!" tandas Lucia parau. Menggenggam kedua tangan. Rapat. George mengulum bibir, menatap dalam. Sudut matanya basah. "Aku daddy-mu!" serak George. Menarik napas. Mengusap hidungnya. Basah. "No. You're not!" tuding Lucia. Menunjuk geram. Matteo menghela napas. Menyentuh pundak Lucia. Mengusapnya lembut. "Seorang ayah, tidak akan pernah menghancurkan kehidupan putrinya. Never!" "Aku tahu. Aku salah. Tolong, beri aku kesempat