Bab 21

1060 Kata

Air hangat menyiram tubuh Kiara, menenangkan otot-ototnya yang tegang. Sabun beraroma melati menyelimuti kulitnya, menciptakan lapisan licin yang lembut. Matanya terpejam, menikmati sejenak ketenangan di tengah badai yang melanda hidupnya. Brak! Pintu kamar mandi terbuka dengan kasar, membuyarkan lamunan Kiara. Jantungnya berdegup kencang, tubuhnya menegang seketika. Sosok Albert berdiri di ambang pintu, matanya menyala dengan nafsu yang membara. "Albert! Apa yang kau lakukan di sini?" Kiara berteriak, berusaha menutupi tubuhnya dengan kedua tangan. Air mata mulai menggenang di pelupuk matanya. Albert tidak menjawab. Ia melangkah maju, mendekati Kiara dengan tatapan lapar. "Aku menginginkanmu, Kiara. Sudah lama aku menahan diri," desisnya, suaranya serak dan penuh tuntutan. "Tidak, Al

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN