Albert menyempatkan waktunya untuk pulang ke New York setelah berminggu-minggu berada di Manhattan. Meski hatinya gelisah meninggalkan Kiara di mansion, ia tahu ada satu hal yang tak bisa ia abaikan: putranya sendiri. Alden. Setibanya di mansion mewah mereka, Albert tak langsung masuk. Ia berdiri beberapa saat di depan pintu, mengatur napas, merapikan jasnya, dan mengeraskan hati. Sudah lama ia tidak bertatap muka dengan Alden secara langsung. Dan hari ini, ia akan menemuinya sebagai seorang ayah yang mencoba bertanggung jawab—atau setidaknya, terlihat seperti itu. Begitu pintu dibuka, aroma alkohol menyambutnya. Ruangan yang dulu selalu bersih dan tertata kini berantakan. Botol-botol vodka dan wine berserakan, tirai tak ditarik, dan lampu ruangan dibiarkan remang. Di tengah ruangan, Ald