Siang menjelang. Matahari menggantung tinggi di atas langit Manhattan, menyinari seluruh bagian mansion Roberto dengan cahaya keemasan yang hangat namun tak sanggup menembus dinginnya perasaan Kiara. Setelah berjam-jam termenung dalam kamar, ia akhirnya bangkit karena tak punya pilihan lain. Di ujung tempat tidur, tergantung sebuah gaun elegan warna hitam pekat, panjang, tanpa lengan, berpotongan ramping dan mahal. Sepatu hak tinggi berwarna senada, serta tas kecil dari kulit asli telah disiapkan di atas meja rias. Tidak perlu bertanya siapa yang menyuruh menyiapkan semua ini. Semua sudah diatur. Hidup Kiara tak lebih dari sebuah jadwal dan skrip yang harus ia jalani, sejak nama belakangnya berubah menjadi Roberto. Dengan hati hampa, Kiara mengenakan gaun itu. Butuh waktu cukup lama untu