Siang itu, suasana di mansion terasa sedikit… tidak biasa. Meri, para pelayan, dan dua bodyguard yang sedang berjaga di ruang makan saling bertatapan dengan wajah penuh tanda tanya. Kiara baru saja keluar dari dapur dengan langkah ringan, membawa sebuah mangkuk besar berisi potongan jeruk segar. Namun, bukan itu yang membuat semua orang terdiam. Yang membuat semua orang menahan napas adalah botol kecap manis yang ia bawa di tangan satunya. Albert belum pulang, jadi semua orang tahu mereka akan menjadi “korban” eksperimen Kiara hari ini. “Baiklah,” ujar Kiara dengan senyum lebar, menaruh mangkuk jeruk di meja makan. “Kalian semua, duduk.” Meri berdehem. “Nyonya… ini untuk siapa?” “Untuk kita semua, tentu saja.” Kiara sudah menuang kecap manis di atas jeruk-jeruk itu. Aroma segar bercam