Aku terbangun mendengar suara ketukan berulang di pintu kamarku. Mataku sembab karena menangis semalaman. Aku membuka pintu kamarku , ternyata Fania yang berdiri di depan pintu sambil memegang handphonenya. “ Ma..Ini telepon dari tante Sevi. Tante Sevi dari tadi hubungi telepon mama nggak diangkat” Kata Fania menyerahkan teleponnya. Matanya menatapku penuh selidik, karena tidak biasanya aku bangun begitu siang dan mata ku terlihat sangat sembab. Tapi Fania diam saja , tidak mengatakan apapun. Aku mengambil telepon Fania dan suara Sevi lantang terdengar “ Lia.. Kamu sudah baca berita di koran Nusantara hari ini? Itu kamu dan Bram ya ? Yang tertangkap basah di Hotel Pelangi. Kamu uda gila ya? Kalau benar itu kamu, aku benar-benar kecewa !” Hah.. kenapa bisa ada di koran? Apaka

