77.

1514 Kata

"Alex, apa ada yang ingin kamu ceritakan padaku?" Pagi-pagi, Darren sudah berada di kantor sang putra dengan wajah yang luar biasa datar yang menunjukkan jika dirinya sedang menahan emosi. Bagaimana tidak? Semalam, dia mendapat informasi jika beberapa proyek tiba-tiba dibatalkan begitu saja. Bahkan, ada perusahaan yang berani membayar pinalti asalkan bisa memutuskan kerja sama mereka. Pria dengan rambut separuh putih itu tampak masih memukau dengan sorot mata hitamnya menyesatkan. Sosoknya tinggi dan masih tegap. Jika saja dia bersedia mewarnai rambutnya, tidak akan ada yang menyangka jika dia sudah berumur. "Hai, Pa! Sudah lama papa tidak mampir kemari." Alex yang sedang fokus dengan laptopnya, mendongak. Meskipun sang papa tidak mengatakan spesifik apa yang dimaksud, tapi Alex tahu.

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN