"Bangun!" Sarah menggoyang lengan Alex. Tidak butuh usaha keras, pria yang tampak acak-acakan itu mulai membuka matanya, lalu sontak membelalak dan berdiri saat tahu siapa yang berdiri di depannya. Namun, karena kesadarannya yang belum genap seratus persen, kakinya justru terhuyung dan hampir terjatuh jika saja Sarah tidak memeganginya. "Kamu kenapa tidur di sini sih?" Sarah tidak menyembunyikan rasa kesalnya. Bibirnya mencebik dan kedua alisnya menyatu. Alex, yang seharian sudah mencari Sarah di seluruh penjuru Jakarta, tidak ingin melewatkan momen. Tangannya dengan segera meraih Sarah dalam pelukannya. Sarah terkejut. Bukannya bahagia, dia merasa tubuhnya terjepit. Alex memeluknya sangat erat. Diapun memberontak. "Lepas, Alex!" "Tidak! Aku tidak akan melepas kamu sampai kamu berjan