Sementara itu di tempat lain, Ivan sedang membuka lacinya lalu merogoh kantong jasnya. Ia tak bisa menemukan ponselnya sejak beberapa saat yang lalu. Ini sudah siang dan ia hendak menelepon Reva—rencananya begitu—tetapi benda pipih itu berada entah di mana. "Di mana sih?" Ivan berdiri lantas membuka pintu ruangannya. Ia membuat Toni yang sedang bekerja langsung berdiri dari duduknya. "Ton, kamu liat ponsel aku nggak?" "Ehm, nggak, Tuan. Apa jatuh pas kita makan siang sama klien tadi?" Toni bertanya dengan nada menebak-nebak. "Aku harus temuin ponsel aku. Banyak hal penting di sana." "Ya, coba saya telepon dulu. Semoga aja nggak ditemu sama orang baik," kata Toni. Ia mengambil ponselnya dan langsung menelepon nomor Ivan. Ia menatap Ivan yang berdiri di ambang pintu dengan ekspresi tak

