Ivan menatap Mayang tak percaya. Ia langsung menyentil kening Mayang hingga wanita itu mengaduh pelan. "Kamu ini jangan sembarangan! Aku cuma cinta sama kamu. Kamu ninggalin aku aja, aku susulin ke sini. Apa kamu masih nggak percaya kalau aku cuma bucin ke kamu?" "Tapi ... tapi serius kapan itu ... ada cewek yang jawab telepon Om!" gerutu Mayang. Ia mengusap-usap keningnya, tetapi tiba-tiba Ivan menarik tangannya ke bawah. "Sini aku obatin biar nggak sakit lagi," kata Ivan. Ia menahan tangan Mayang lalu mendaratkan kecupan di kening Mayang selama beberapa detik. Setelahnya, ia meniup dua kali kening Mayang. "Udah, mau lagi?" "Nggak!" Ivan berdecih pelan. "Ah, istri aku jual mahal banget sama suami sendiri. Kamu masih berutang sama aku, Yang. Bilang kamu kangen aku dong." Mayang mence

