Mayang berkaca-kaca melihat tulisan berantakan wanita itu. Jasmine. Mayang tahu, itu nama ibunya. Wanita yang melahirkannya. Namun, ia tak pernah tahu seperti apa rupa wanita itu. Ia tak pernah mau membicarakan ibu kandungnya karena ia merasa terluka telah ditinggal pergi. "Ini ... mama kamu." Ivan mengambil foto yang dipegang oleh Mayang dan baru menyadari betapa miripnya Mayang dengan Jasmine. "Dia pasti nggak ingin pergi." Mayang mengangguk dengan hati sedih. "Ehm, kata bunda Mawar. Dia meninggal nggak lama setelah aku sama kakak lahir. Dia juga nggak tahu kalau hamil anak kembar dan ia mengalami waktu yang sulit pas melahirkan." "Dia masih punya kesempatan untuk nulis ini buat kalian," gumam Ivan membaca pesan terakhir Jasmine. Mayang menyedot hidungnya keras-keras. "Ya. Aku baru n

