Malam itu, Reva turun dari kamarnya. Ia melihat Ivan sedang membolak-balik sesuatu di penggorengan. Karena kini, mereka tak tinggal di rumah besar lagi, Ivan harus menghemat pengeluaran. Ia tak memperkerjakan banyak pelayan lagi, tetapi hanya tukang cuci dan bersih-bersih paruh waktu. Selebihnya, untuk urusan memasak ia lebih suka memasak sendiri atau membeli. "Papa kenapa bikin dadar lagi sih?" Reva menatap kecewa makanan yang sedang dibuat oleh Ivan. "Iya, sama nasi goreng." Ivan menjawab seraya mengedikkan dagunya ke meja makan mereka. "Ih, ini lagi." "Va, kamu jangan kebanyakan protes. Masih syukur kita bisa makan hari ini. Kamu nggak lupa gimana anak-anak yang tinggal di jalanan itu?" tanya Ivan. Reva mencebik lalu mengangguk. "Ya, aku nggak lupa kok. Ini aku kupas mangganya bole

