Mayang mengulum bibirnya sejenak. Ia berpikir sebelum menjawab pertanyaan Ivan. Sebab baginya tak ada yang berbeda, semua terasa menyenangkan ketika ia melakukannya dengan Ivan. Namun, ia tak mau membuat suaminya itu besar kepala. Dan ia pun langsung tertawa kecil.
"Ih, kenapa malah ketawa? Aku betulan, Sayang." Ivan mengguncang tubuh Mayang pelan hingga Mayang semakin keras tertawa. "Kamu nggak puas sama aku?"
"Nggak gitu, Om. Aku selalu puas kok," jawab Mayang. "Tapi ...."
"Tapi kenapa?" tanya Ivan cepat.
"Kita nggak perlu ke hotel gini lah lain kali. Boros," ujar Mayang.
"Ya ... aku kan pengen bikin kamu seneng, Yang. Makanya aku ajakin kamu ke sini biar ngerasain sesuatu yang beda," kata Ivan seraya mengusap rambut Mayang. Ia menyingkirkan rambut-rambut Mayang yang terjuntai ke wa
