Ivan menatap sengit Sabrina. Ia mengira wanita itu sedang bercanda seperti yang biasa dilakukannya, tetapi kali ini Sabrina terdengar begitu serius hingga Ivan merasa was-was. Tadinya, ia yakin Sabrina juga tak menginginkan perjodohan itu. "Maksud kamu apa? Kamu mau dijodohkan dengan pria berstatus suami orang?" tanya Ivan dengan nada memancing. "Itu cuma status, Mas. Bentar lagi juga resmi cerai," kata Sabrina. Ia merundukkan tubuhnya di meja Ivan hingga wajahnya cukup dekat dengan wajah Ivan. "Mas harusnya tahu, dari dulu aku udah naksir sama kamu. Pas aku tahu kita bakal dijodohkan, aku udah seneng banget. Kamu sama istri kamu cuma nikah kontrak, 'kan? Kontraknya juga udah kelar, jadi sekarang giliran aku yang jadi istri kamu." Ivan mendesis marah. "Emangnya kamu pikir aku ini apa? G

