24. Khilaf!

2232 Kata

"Apa?! Papa mau nyetop uang nafkah kami?" Ya, Badai dapat telepon dari papa dan diminta datang ke rumah itu bersama Aruna. Rupanya orang tua Badai sepakat buat menghentikan aliran dana kepada kehidupan Badai yang sudah berumah tangga gara-gara beliau-beliau ini. Ugh ... Badai nggak bisa diginiin. "Nggak bisa gitu, Pa, Ma!" Sementara Aruna, dia menunduk saja. Merasa belum bagiannya untuk bicara. "Kenapa nggak bisa? Badai, kamu itu, kan, cowok. Udah jadi suami. Justru harusnya--" "Tapi Badai nikah dan jadi suami gini, kan, gara-gara Papa dan Mama!" "Jangan dipotong kalo orang tua lagi ngomong!" tegur papa, galak. Uh ... Badai menekuk wajahnya. Kesal. "Aruna ...." Ganti. Papa kalau bicara sama Aruna lembutnya minta ampun, bahkan mama jauh lebih lembut dari itu. Sementara kalau ke Bad

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN