36. Sebatang Kara

1827 Kata

"Kak Una mana?" Alvi tidak tahu apa-apa. Sempat merasa bahwa kakaknya tidak baik-baik saja. Namun, apalah dia yang SD pun baru masuk tahun ini. Dia larut dalam dunianya sendiri, pergi sekolah, pulang dan bermain, lalu mengerjakan PR, kemudian pergi sekolah lagi. Hingga ketika muncul keinginan untuk datangi kediaman sang kakak, yang keluar menyambutnya adalah sesosok pria. Alvi tahu itu Kak Badai, tetapi begitu Alvi melongokkan kepala ke dalam, suasana rumah tidak seperti ada tanda-tanda Kak Una. "Hah?" "Mana Kak Una?" Alvi datang sendiri, kali ini dia membawa gitar kecil yang dibelikan oleh Kak Gempa karena Alvi ketahuan menyukai musik. Yeah ... walau dia belum bisa memainkan benda itu, tetapi setidaknya Alvi pengin ngasih tahu Kak Una bahwa dia bisa memetik gitar dengan baik. Namun,

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN