"Apa ini?" "Oh, itu laporan kemarin, Mas." Yang Gempa lihat dan baca, dia mengeceknya dengan teliti. Kemudian dia kembalikan kepada Erin yang kubikelnya tepat di depan Gempa. Dokumen itu Gempa letakkan begitu saja, membuat Erin terkesiap dan mendongak. "Tong sampahnya di sebelah sana," tukas Gempa, menunjuk arah tong sampah. Kemudian berlalu untuk mengambil hasil fotokopian di ruang sebelah. "Sabar, ya, Rin. Mas Gempa emang gitu. Sebelum kamu, ada yang nempatin posisi Mbak Venus, tapi baru masuk sehari udah gak tahan," bisik salah seorang di sisi Erin. "Tapi emang, sih, kinerja Mas Gempa itu yang paling disanjung sama bos, jadi dia agak semena-mena. Mungkin karena itu kali, ya ...." Ehm. Erin bingun mau menanggapi dengan apa selain senyuman sungkannya. "Mas." Alih-alih menuju tong