Pagi buta, Badai buka mata. Dia betul tidur di sofa. Badannya pegal-pegal terasa. Namun, bukan itu poinnya. Aruna ada di mana? Semalam Badai ketiduran sewaktu menunggui Aruna selesai dengan tugas kampusnya, di ruangan yang sama Aruna mengerjakan tugas itu, tetapi saat malam semakin larut rupanya Badai tidak sanggup terjaga, dan entah saat itu Aruna tidur di mana. Laptop dan bukunya sudah tak terlihat di meja. "Run?" Badai mencari-cari. Ruang yang pertama kali dilihatnya adalah kamar. Oh, di sana hanya ada Sella, maka lekas Badai tutup lagi pintunya. Dia beranjak ke kamar mandi dan dapur, tetapi nihil. Dan seketika itu Badai dilanda kecemasan. Aruna nggak mungkin pergi, kan? Badai tahu Aruna bukan orang yang akan pergi tanpa pamit. Namun, ke mana perempuan itu saat ini? Oh, Aruna ...