Bian dengan cepat menurunkan tangan Charlene dan mendekat ke arah Dine, "Ha.. Hai.." Dine pura pura cuek melangkah ke sebuah lemari. Ia membukanya dan mencari cari barang yang hendak diambilnya, "Hai juga. Aku cuma mau ambil obat obatan dan perban." "Aku bantu. Obat obatan apa? Ehm.." Bian berdehem. "Salep salep untuk luka," Dine bersikap tenang dan tidak menunjukkan ekspresi apapun. "Ini," Bian menyodorkannya pada Dine. Dine langsung memasukkannya ke dalam tas obat yang ia bawa. Setelah memastikan semua kebutuhannya sudah lengkap, Dine melenggang ke arah pintu tenda dengan cueknya tanpa berkata kata. Bian mengikutinya. Ia ingin menjelaskan kejadian barusan. Tepat saat Bian keluar pintu, tim keamanannya mengantarkan kaos tanpa berkata kata. Bian langsung mengenakannya. Ia p