Yulita sudah lebih baik. Ia dipindahkan ke ruang perawatan. Flo dan Prisil menunggu sang mama di rumah sakit bersama-sama. Bergantian menyuapi, juga bersama-sama menyekanya. Prisil-lah orang yang paling bahagia dengan itu. Meskipun ia harus kehilangan suami, tetapi ia bisa menemukan seorang kakak. Bisa berkumpul, bersama-sama merawat sang mama. Orang tua Bryan, dan Evan-Verlyn, juga ikut bahagia dengan keadaan itu. Saling memaafkan memang indah. Bisa meruntuhkan dendam yang justru hanya bisa menghancurkan. *** Prisil lemas tak bertenaga. Ia kini sendiri. Benar-benar sendiri. Di atas pusara sang mama, ia hanya bisa mencoba menahan air matanya agar tidak jatuh ke tanah. Flo yang masih berdiri di belakang Prisil ditemani Bryan, maju dua langkah, ikut berjongkok di samping sang adik. Ia