Tiba saatnya Wulan dan Devano bersalaman. Mereka memang tidak membawa Dafa dan Vivi. "Selamat Mbak Flo," ucap Wulan. "Makasih, Lan. Dafa dan Vivi nggak ikut?" "Enggak, Mbak. Kalau Mbak ingin ketemu, besok juga bisa Mbak." Flo tersenyum. "Iya, aku ingin ketemu mereka." Begitu Devano dan Flo saling berhadapan, mereka saling tatap. Tak disangka, Devano langsung memeluk Flo erat. "Selamat, Flo. Aku ikut bahagia atas kebahagiaan kamu malam ini. Jangan ulangi yang terjadi di masa lalu, ya." Dari nada suaranya, terdengar Devano menangis. Ia teringat masa kecil mereka. Seandainya saja Flo tidak terperangkap pada obsesinya, mereka pasti masih hidup bahagia sebagai kakak-adik. "Makasih, Kak. Sudah mau menjadi bagian dari kebahagiaanku malam ini." Devano memandang Bryan. "Titip Flo, ya, Y