Hari pertama. Luna sengaja keluar lebih pagi dari rumah induk, berharap bertemu Ahsan yang biasanya sepagi ini baru pulang latihan menyetir bersama Hanif. “Tumben nggak ada? Ke mana dia?” Luna celingukan di garasi mobil pesantren. Hingga akhirnya pak Ali datang dan ia harus berangkat kerja. Hari kedua. Sepulang kerja, Luna sengaja minta diturunkan di samping rumah saat pak Ali bilang mau lanjut pergi. Luna berjalan melewati kantor kesekretariatan, sedikit celingukan ke dalam. “Ini juga nggak ada. Sebenarnya ke mana sih udah dua hari nggak kelihatan batang hidungnya.” Luna bergumam bingung. Hingga akhirnya ia masuk ke dalam rumah dan menemukan Abi Jamal sudah menunggunya untuk makan siang bersama. Hari ketiga. Luna mulai gelisah karena pesan dan teleponnya pada Ahsan sama sekali tak ada